Rekod baru di Kilimanjaro

twitter_0
twitter_0
Ditulis oleh Linda Hohnholz

Mendaki Gunung

Mendaki Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika, adalah salah satu dari banyak pilihan pengunjung ke negara ini, dan sekitar Moshi, salah satu titik permulaan, ke lapangan terbang antarabangsa yang tepat bernama Kilimanjaro International, menjadi permulaan yang cepat kerana pelancong dapat terbang, bermalam di hotel asas, dan kemudian memulakan pendakian selama seminggu.

Pendakian selama seminggu dianggap "normal," tetapi apa yang memerlukan manusia biasa antara 5 dan 7 hari, untuk mendaki Gunung. Kilimanjaro dan kembali menuruni gunung lagi, diturunkan minggu lalu menjadi hanya 6 jam, 56 minit, dan 24 saat oleh Ekuador Swiss Karl Egloff yang berlari jauh, menaiki rute Umbwe yang curam dan turun ke pintu Mweka.

Ini dilaporkan merupakan catatan baru dan merupakan hasil dari latihan selama beberapa bulan di ketinggian di Ecuador Andes dan kemudian di lokasi di Tanzania, dengan pemberian tajaan oleh Aktivis Reisen dari Switzerland dan rakan tempatan Leopard Tours.

Walau bagaimanapun, kecergasan adalah syarat utama dan walaupun kuli dengan setiap kumpulan pendakian membawa barang-barang berat, mereka yang melihat ke puncak masih perlu berjalan sendiri dan menggunakan udara yang lebih tipis setinggi yang mereka dapat. Terdapat pengendali pendakian gunung khusus yang mengatur perjalanan seperti itu dari Arusha dan Moshi, yang dilesenkan oleh Kementerian Sumber Asli dan Pelancongan dan anggota-anggota TATO, Persatuan Pengusaha Pelancongan Tanzania.

APA YANG PERLU DIAMBIL DARI ARTIKEL INI:

  • Kilimanjaro, Africa's highest mountain, is one of the many options visitors to the country have, and the vicinity of Moshi, one of the starting points, to the international airport aptly named Kilimanjaro International, makes for a swift start as tourists can fly in, spend a night at a base hotel, and then embark on their week-long climb.
  • This is reportedly a new record and was a result of several months of high altitude training in the Ecuadorian Andes and then on site in Tanzania, courtesy of sponsorships by Switzerland's Aktiv Reisen and local partner Leopard Tours.
  • Fitness is, however, a major requirement and although porters with every climbing group carry the heavy stuff, those who set their sights on the summit will still have to do all the walking themselves and brace the thinner air as higher as they get.

<

Mengenai Pengarang

Linda Hohnholz

Ketua editor untuk eTurboNews berpangkalan di ibu pejabat eTN.

Kongsi ke...